Maf'ul Bih | Contohnya dalam Al-Qur'an | Nahwu Praktis

PEMBAHASAN TENTANG MAF’UL BIH

Assalamu’alaikum wr. wb.
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala limpahan karunia-Nya. Sholawat dan salam semoga tercurah kepada baginda Nabi SAW, pembawa ajaran agama islam beserta buku panduan untuk menemukan jalan pulang yang benar
Bagaimana kabar Anda hari ini?. Semoga senantiasa sehat wal’afiyat sehingga dapat beraktifitas dan semoga aktifitas Anda lancar
Maf'ul Bih | Contohnya dalam Al-Qur'an
Maf’ul Bih,-  Adalah diantara isim-isim yang dinashabkan. Sebagaimana termuat dalam kitab al-Ajjurumiyah, Imam Ajjurum mendefinisikan maf’ul bih dengan:
الإسْمُ الْمَنْصُوْبَ الَّذِيْ يَقَعُ بِهِ الْفِعْلُ
“Isim yang dinashabkan yang menjadi sasaran pekerjaan”
Dalam Bahasa Indonesia kita mengenalnya dengan istilah objek atau penderita. Dari definisi tersebut, ada dua syarat yang harus dipenuhi oleh sebuah kata agar dikatakan sebagai maf’ul bih:
1. Isim/semakna dengan isim harus nashab baik tanda nashabnya tampak (لَفْظًا) maupun perkiraan (تَقْدِيْرًا) ataupun menempati i'rob nashab (mahall)
2. Menjadi sasaran dari suatu pekerjaan. Maka dari itu, fi’il yang digunakan adalah fi’il muta’addi
Perhatikan contoh berikut:
Maf'ul Bih | Contohnya dalam Al-Qur'an
Cara mengi’robnya:
Mengi'robi Contoh Maf'ul Bih

Maf'ul Bih | Contohnya dalam Al-Qur'an

Karena fi’il madli hukumnya mabniy, tidak i’rob dan tanda i’robnya tidak perlu diisi
Contoh maf’ul bih yang terbuat dari isim mabniy tapi menempati tempat nashab (disebut: i’rob mahalliy):
خَلَقَ اللهُ مَا فِيْ الْأَرْضِ
Kata مَا hukumnya mabniy sukun, menempati i’rob nashab karena menjadi maf’ul bih golongan isim mufrod. 

Contoh lain untuk maf’ul bih yang semakna dengan isim:
يُرِيْدُ زَيْدٌ أَنْ يَأْكُلَ الرُّزَّ
“Zaed wants to eat rice”

Kata أَنْ يَأْكُلَ adalah fi’il yang menjadi maf’ul bih karena semakna dengan isim atau disebut dengan mashdar muawwal sebagaimana disebutkan dalam pembahasan Fa’il. أَنْ dalam kalimat seperti itu disebut أَنْ مَصْدَرِيَّةٌ atau dalam bahasa Inggris, semakna dengan “to” yang memisahkan antara satu verb dengan verb lain yang menjadi objek/bisa juga diganti dengan verb+ing. Jika ditakwil, menjadi:
يُرِيْدُ زَيْدٌ أَكْلَ الرُّزِّ
“Zaed wants eating rice”
"Zaed hendak memakan nasi"
Selanjutnya, maf’ul bih terbagi dua:
1. Maf’ul bih yang berupa isim dhohir
2. Maf’ul bih berupa isim dlomir
Contoh-contoh yang telah saya paparkan di atas adalah contoh maf’ul bih yang berupa isim dhohir. Oleh karena itu, kita tinggal membahas maf’ul bih yang terbuat dari isim dlomir (kata ganti)
Namun sebelumnya, perhatikan dan hafalkan dulu bagan pembagian dlomir berikut:
Pembagian Dlomir
Keterangan: 
Munfashil = Terpisah 
Muttashil = Bersambung (tidak bisa dipisahkan)
Sebenarnya, dlomir itu mabniy (lawan mu’rob) tapi hanya menempati i’rob (mahally). Namun untuk memudahkan penyebutannya, biasa dikatakan: dlomir rofa muttashil/munfashil, dlomir nashab muttashil/munfashil dan dlomir khofadl/jarr muttashil Dlomir nashab muttashil tidak boleh berada sebelum fi’il, seperti: كَ نَعْبُدُ. Tapi boleh berada sebelum fa’il dhohir (bahkan begitu seharusnya) contoh: يَنْصُرُكَ أَبُوْكَ. dlomir ك yang bersambung (muttashil) dengan kata يَنْصُرُ berkedudukan sebagai maf’ul bih, sedangkan yang ada pada kata أَبُوْكَ sebagai mudlof ‘ilaih. Berbeda dengan dlomir munfashil yang boleh disimpan terpisah dari fi’il (baik di depan sebelum fi’il atau setelah fi’il sekalipun terpisah oleh kata lain) Meskipun dlomir munfashil bisa disimpan di mana saja, dalam prakteknya, tidak boleh menggunakan dlomir nashab munfashil selama bisa menggunakan dlomir nashab muttashil. Kecuali untuk tujuan tertentu. Seperti littakhsish (mengkhususkan). Contoh firman Allah:
إيَّاكَ نَعْبُدُ وَ إيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ 
Artinya: hanya kepadamu-lah kami menyembah dan hanya kepadamu-lah kami memohon pertolongan. Atau seperti ungkapan:
 مَا نَعْبُدُ إلاَّ إيَّاكَ 
artinya: Kami tidak menyembah kecuali hanya padamu. Ini merupakan totalitas penghambaan dan permintaan pertolongan. Sedangkan jika susunan biasa; نَعْبُدُكَ yang artinya: kami menyembahmu, masih tersirat makna menyembah kepada selain-Nya. 
Berikut saya tuliskan beberapa contoh maf’ul bih dalam al-Qur’an. Semoga ini menambah pemahaman kita:
- Contoh maf'ul bih dari isim dhohir:
الَّذِيْ خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ.. (الملك:2)
وَلَقَد زَيَّنَّا السَّمَاءَ الدُّنْيَا بِمَصَابِيْحَ.... (الملك: 5)
إنَّ الَّذِيْنَ يَـخْشَوْنَ رَبَّهُمْ بِالْغَيْبِ... (الملك:12)
أَفَـنَـجْعَلُ الْمُسْلِمِيْنَ كَالْمُجْرِمِيْنَ (الْقلم: 35)
فَـعَصَوْا رَسُوْلَ رَبِّهِمْ.... (الحاقة: 10)
إنَّ أَرْسَلْنَا نُوْحًا إلَى قَوْمِهِ.. (نُوح: 1)
مَا لَكُمْ لاَ تَرْجُوْنَ لِلهِ وَقَارًا (نوح: 13)
أَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَ (الإنشراح: 1)
- Contoh maf'ul bih mabniy yang menempati mahall i'rob nashab, seperti isim dlomir:
إنَّا بَلَوْنَا هُمْ... (القلم: 17)
سَخَّرَهَا عَلَيْهِمْ سَبْعَ لَيَالٍ وَثَمَانِيَةَ أَيَّامٍ... (ااحآقة: 7)
أَلَمْ يَـجِدْ كَ يَتِيْمًا فَآوَى (الضحى: 6)
فَسَــنُيَسِّرُ هُ لِلْيُسْرَى (الليل: 7)
فَـأَنْذَرْتُ كُمْ نَارًا تَلَظَّى (الليل: 14)
فَــقَضَا هُنَّ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ فِيْ يَوْمَيْنِ... (فصلت: 12)
فَـاكْتُبْــنَا مَعَ الشَّاهِدِيْنَ (آل عمران:53)
- Contoh lain maf'ul bih yang mabniy tapi menempati mahall i'rob nashab:
أَرَءَيْتَ الَّذِيْ يُكَذِّبُ بِالدِّيْنِ (الماعون: 1)
أَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِأَصْحَابِ الْفِيْلِ (الفيل:1)
قَالَ إنَّمَا أَشْكُو بَثِّي وَحُزْنِيْ إلَى اللهِ... (يوسف: 87)
أَيَحْسَبُ أَنْ لَنْ يَقْدِرَ عَلَيْهِ أَحَدٌ (البلد:5)
Oke sobat, itulah pembahasan tentang maf'ul bih dan beberapa contohnya dalam al-Qur'an. Saya kira pembahasan tentang ini cukup sebagai pengenalan. Silakan kembangkan sendiri oleh para pembaca. Jika sahabat semua berkenan, silakan merujuk pada kitab-kitab lain yang pembahasannya lebih komprehensif seperti al-Fiyyatu Ibni Malik, Jaami’ud Durus al-‘Arobiyyah atau kitab-kitab lain. Tapi tentunya harus sudah memiliki dan menguasai pengetahuan-pengetahuan dasarnya. Karena kitab-kitab yang saya sebutkan itu adalah diantara kitab pengembangan dari kaidah-kaidah dasar. Jika sahabat ingin mengetahui rujukan tulisan saya ini, sahabat bisa membuka kitab al-Ajjurumiyyah.
Terima kasih atas kunjungan sahabat di blog saya yang sederhana ini. Semoga bermanfaat dan mohon maaf atas segala kekurangannya
Wassalamu’alaikum wr. wb.

3 komentar

Luar biasa sangat membantu sekali terutama bagi kami yang sedang belajar nahwu Shorof - ihiii sedang ada tugas

Mohon contoh maful bih yang isimnya musana, terima kasih