Pengertian Isim Ma'rifat dan Isim Nakiroh Beserta Contohnya
السلام عليكم ورحمة الله
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله
Ma'rifat dan Nakiroh,- Diantara pembagian isim dalam ilmu nahwu, ada yang dinamakan isim ma'rifat dan isim
nakiroh. Pengertian secara praktis, Isim Ma'rifat dan Isim nakiroh adalah isim
ma'rifat berarti isim yang sudah tentu atau khusus. Sedangkan isim nakiroh
adalah kebalikannya, yakni isim yang umum yakni tidak khusus menunjuk pada
suatu kesatuan. Lebih jauh lagi tentang pengertian isim ma'rifat dan nakiroh
ini akan kita bahas sebentar lagi berikut contoh-contohnya untuk
menyempurnakan pemahaman sahabat semuanya.
Telah kita ketahui dalam mubtada-khobar, prinsip asal mubtada harus berupa isim ma'rifat, sedangkan prinsip asal khobar harus berupa isim nakiroh. Maka dari itu, mengetahui dan menguasai tentang isim ma'rifat dan isim nakiroh menjadi penting bagi kita untuk mengetahui dan menentukan kedudukan kata dalam kalimat, terutama yang berkaitan dengan mubtada dan khobar
Imam Ibnu Malik,
memberi definisi tentang isim ma'rifat dan isim nakiroh dengan bait al-Fiyahnya:
نَكِرَةٌ قَابِلُ َلْ مُؤَثِّرَا #أَوْ وَاقِعٌ مَوْقِعَ مَا قَدْ
ذُكِرَ
وَغَيْرُهُ مَعْرِفَةٌ كَهُمْ وَذِيْ # وَهِنْدَ وَابْنِي
وَالْغُلاَمِ وَالَّذِيْ
"Nakirah adalah Isim yang dapat
menerima 'al' serta memberi efek Ma’rifah atau Isim yang menempati tempat isim yang
telah disebutkan (yang dapat menerima alif lam ma’rifah)"
"Selainnya (pengertian isim nakirah), dinamakan isim ma’rifah, yakni seperti هُمْ (isim dlamir), ذِي (isim isyarah), هِنْدٌ (isim alam), اِبْنِي (isim yang diidlofatkan), الْغُلاَم (isim yang memakai alif lam ma’rifah) dan الَّذِي (isim maushul)"
1. Isim Nakiroh
Menurut
bait tersebut, isim nakiroh terbagi menjadi dua kategori:
- a. Setiap isim yang bisa dimasuki al (alif-lam) dan alif-lam tersebut mempengaruhi makna isim yang dimasukinya. Seperti kata غُلاَمٌ artinya pembantu lalu dimasuki alif-lam menjadi الْغُلاَمُ artinya berubah menjadi pembantu itu/jenis pembantu. Dalam bahasa Inggris pun ada perbedaan antara book (buku) dan the book (buku itu). Jadi, setiap isim yang bisa dimasuki alif-lam dan alif-lam itu merubah makna isim tersebut, maka telah memenuhi syarat untuk dikatakan isim nakiroh ketika alif-lam tersebut ditiadakan kembali.
Sedangkan
jika suatu isim yang bisa dimasuki alif-lam, namun alif-lam tersebut tidak
mempengaruhi maknanya, bukan disebut nakiroh. Contohnya: عَبَّاسٌ (nama seseorang), orang Arab biasa menambahkan alif-lam pada
kata tersebut menjadi الْعَبَّاس tapi sama sekali alif-lam itu tidak mempengaruhi makna عبَّاسٌ itu. Sebab, tidak ada beda antara عَبَّاسٌAbbas dengan العبَّاس. Tidak lantas dikatakan العبَّاس itu artinya Abbas itu
- b. Isim yang tidak bisa dimasuki alif-lam, tapi mempunyai makna dengan isim yang bisa dimasuki alif-lam serta memberi pengaruh.
2. Isim Ma'rifat
Menurut
bait tersebut, pengertian isim ma’rifat adalah setiap isim yang tidak termasuk
oleh pengertian isim nakiroh. Yakni setiap isim yang bisa dimasuki alif lam,
tetapi alif lam itu tidak mempengaruhi makna isim tersebut.
Yang
termasuk isim ma’rifat berjumlah 5 macam:
- a. Isim dlomir (kata ganti)
-
dlomir mutakallim (kata ganti orang pertama; pembicara, baik seorang
atau lebih) yaitu: أَنَا dan نَـحْنُ
-
dlomir mukhotob (kata ganti orang kedua; yang diajak bicara) yaitu: أَنْتَ، أَنْتُمَا، أَنْتُمْ أَنْتِ، أَنْتُمَا dan أَنْتُنَّ
-
dlomir ghoib (kata ganti orang ketiga; yang dibicarakan) yaitu: هُوَ، هُمَا، هُمْ، هِيَ، هُمَ dan هُنَّ
Dari
segi perubahan mahal i’robnya pun dlomir terbagi tiga seperti telah dijelaskan
pada pembahasan maf’ul bih dan contohnya dalam al-Qur’an
- b. Isim Alam (Nama)
Nama
ini mencakup nama orang, nama hewan dan nama binatang. Semua jenis nama
termasuk ma’rifat karena telah menunjukkan pada satuan yang khusus. Seperti Ahmad,
Zaed, Amir, Amr, Hindun, Maemunah, Ruqoyah, Jakarta, New York, India dan
lain-lain
Demikian
pula kata لَاحِقٌ yang biasa
digunakan orang Arab untuk seekor kuda. Atau nama binatang yang lainnya
sebagaimana kebanyakan orang biasa memberi nama pada binatang peliharaannya,
maka itu pun termasuk pada isim ma’rifat. Untuk lebih lengkapnya, bisa kita
cari tentang isim alam dalam kitab al-Fiyah.
Isim alam yang telah menjadi tatsniyah atau jama’ harus ditambahkan alif lam jika ingin dikategorikan sebagai isim ma’rifat
- c. Isim Isyarah (kata tunjuk)
Isim
isyarah termasuk isim ma’rifat karena memang isim ini dipakai untuk menunjuk
suatu benda atau suatu tempat. Pembagiannya:
-
Yang dipergunakan untuk menunjuk benda mudzakkar yang dekat seperti: ذَا، ذِيْ، ذَانِ، أُولَى / اُولَاءِ
-
Yang digunakan untuk menunjuk benda muannatsyang dekat, seperti: ذِهْ، تِي، تَا، تَانِ، أُولَى/اُولَاءِ
Isim
Isyarah ini biasa memakai هَا
di awalnya. هَا itu dinamai هَاءُ التَّنْبِيْهِ. Contoh: هذَا، هذِهِ، هَاأُلَآءِ
- Yang digunakan
untuk menunjuk benda mudzakkar yang jauh, seperti: ذَاكَ، ذَالِكَ، ذَانِكَ، ذَيْنِكَ، أولئِكَ
-
Yang digunakan untuk menunjuk benda muannatsyang jauh, seperti:تَاكَ/تِيْكَ/تِلْكَ/تَيْنِكَ/أولئِكَ
Perhatikan
pembagian isim isyarah berikut:
Sedangkan isim isyarah yang digunakan untuk menunjuk suatu tempat adalah:
Sedangkan isim isyarah yang digunakan untuk menunjuk suatu tempat adalah:
Isim Isyarah |
-
Untuk menunuk tempat yang dekat: هُنَا atau memakai هَا التنبِيْه
menjadi ههُنَا
- Untuk menunjukkan tempat yang jauh: هُنَاكَ/ههُنَاكَ/هُنَالِكَ/هَنَّا/هِنَّا dan ثَمَّ
- d. Isim yang memakai alif lam
Alif
lam inilah yang dimaksud dalam pembahasan nakiroh tadi. Yakni, alif lam yang
menyebabkan kata nakiroh itu menjadi ma’rifat. Jadi, setiap isim nakiroh yang
telah memakai alif lam dan berfungsi merubah maknanya, maka seketika itu pula isim
nakiroh itu berubah menjadi isim ma’rifat. Contoh lain:
رَجُلٌ yang artinya laki-laki (a man). Lalu ditambahkan alif
lam, menjadi الرَّجُلُ artinya menjadi laki-laki
itu (the man). Untuk perbandingan bahasa, boleh ya saya pakai bahasa
Inggris?. Tapi kalau salah, jangan sungkan untuk membetulkan
- e. Isim Maushul (kata sambung)
Pengertian
isim maushul adalah:
مَا يَدُلُّ عَلَ مُعَيَّنٍ بِوَاسِطَةِ جُمْلَةٍ تُذْكَرُ بَعْدَهُ
“Isim
yang menunjukkan suatu yang sudah tentu dengan cara menggunakan جُمْلَة (kalimat) yang disebutkan sesudahnya.
Contoh:
جَاءَ الَّذِيْ ضَرَبَهُ زَيْدٌ
Kata
ضَرَبَهُ زَيْدٌ adalah kalimat / jumlah
yang menyempurnakan arti isim maushul, jumlah tersebut dinamai dengan shilah
maushul
* Shilah maushul harus terdiri dari jumlah, baik jumlah fi’liyah ataupun jumlah ismiyah yang mengandung dlomir (a’id) yang sesuai dengan isim maushul sebelumnya * Jika ada shilah maushul yang terbuat dari dhorof atau jarr majrur, maka a’idnya terdapat pada kata yang dibuang, yaitu; اِسْتَقَرَّ atau kata يَكُوْنُ
Isim
maushul pun terbagi menjadi mudzakkar-muannats, mufrod, tatsniyah dan jama.
-
Isim maushul untuk mufrod mudzakkar: الَّذِي
-
Isim maushul untuk tatsniyah mudzakkar: الَّذَانِ
-
Isim maushul untuk jama’ mudzakkar: الَّذِيْنَ / الأُولَى
- Isim maushul untuk
mufrod muannats: الَّتِي
- Isim maushul untuk
tatsniyah muannats: الَّتَانِ
-
Isim maushul untuk jama’ muannats: الَّاتِي / الَّاتِ dan الَّائِي / الَّآءِ
Selain
itu, ada pula isim maushul yang bisa dipakai untuk mudzakkar atau muannats.
Yaitu:
-
مَنْ (bisa digunakan
untuk yang berakal)
-
مَا (biasa digunakan
untuk yang tidak berakal)
-
ال (bisa digunakan
untuk yang berakal atau tidak berakal)
-
أَيٌّ (sama seperti مَا)
- Bahkan sebagian ulama nahwu ada yang mengatakan bahwa ذُوْ termasuk isim maushul
- Bahkan sebagian ulama nahwu ada yang mengatakan bahwa ذُوْ termasuk isim maushul
- f. Isim yang di-idlofat-kan (digabungkan) dengan salah satu kelima isim ma’rifat di atas
Pengertian
idlofat:
ضَمُّ اسْمٍ إلَى آخَرَ بِحَيْثُ يَصِيْرَانِ مَعْنَاهُمَا مَعْنًى
وَاحِدًا
“Menggabungkan suatu isim pada isim lain sehingga maknanya
menjadi satu makna”
Contoh dalam
bahasa indonesia: Kata ‘pintu’ dan kata ‘sekolah’. Sebelum disatukan, kedua
kata tersebut memiliki makna yang berbeda. Tapi setelah digabungkan, menjadi
‘pintu sekolah’ maka makna kedua kata tersebut telah menjadi satu.
Inilah yang
disebut idlofat. Tapi dengan syarat:
1. Kata pertama
tidak boleh ber-alif lam dan tak boleh bertanwin. Selanjutnya kata ini disebut mudlof
2. Kata kedua
harus selamanya ber-i’rob khofadl. Selanjutnya kata ini disebut:
Mudlof ilaih
Contoh:
-
di’idlofatkan pada isim dlomir:
قَلَمٌ + هُوَ = قَلَمُــهُ
"Pena-nya"
- diidlofatkan pada isim alam/nama
- diidlofatkan pada isim alam/nama
الْكِتَابُ + زَيْدٌ = كِتَابُ زَيْدٍ
"Buku
Zaed"
-
diidlofatkan pada isim isyarah:
كِتَابُ هذَا نَافِعٌ
“buku ini
bermanfaat”
-
diidlofatkan pada isim yang beralif lam:
بَابٌ + الْمَدْرَسَةٌ = بَابُ الْمَدْرَسَةِ
Pintu
sekolah
- diidlofatkan pada
isim maushul:
رَجُلُ الَّذِيْ أَكْرَمْتُهُ أسْتَاذٌ
“lelaki yang
telah aku mulyakan itu adalah seorang guru”
Adapun secara perubahan i'rob, Sahabat bisa melihatnya dalam mu'rob dan mabni
Adapun secara perubahan i'rob, Sahabat bisa melihatnya dalam mu'rob dan mabni
Selanjutnya, saya sertakan contoh isim ma'rifat dan nakiroh dari al-Qur'an
Untuk membedakan isim ma'rifat dan nakiroh, saya beri warna merah untuk nakiroh, dan biru untuk ma'rifat:
Demikianlah pembahasan tentang isim ma’rifat dan nakiroh beserta contohnya. Meskipun sebenarnya, pembahasan tentang ini masih sangatlah panjang dalam kitab al-Fiyah. Namun, sekalipun singkat, semoga menambah wawasan sahabat semua sebagai sarana untuk memahami al-Quran dan hadits, agar setelah kita memahami isi yang terkandung dalam kedua panduan itu, kita bisa mengamalkannya dalam kehidupan kita sehari-hari.
Mohon maaf atas segala kesalahan. Jika ada kritikan, silakan tambahkan dalam kolom komentar.
Terima terima kasih
وَالْعَادِيَاتِ ضَبْحًا () فَـالْمُوْرِيَاتِ قَدْحًا () فَـالْمُغِيْرَاتِ صُبْحًا () فَأَثَرْنَا بِــهِ نَقْعًا () فَوَسَطْنَا بِــهِ جَمْعًا () إنَّ الإنْسَانَ لِـرَبِّهِ لَـكَنُوْدٌْ () وَإنَّــهُ عَلَى ذالِكَ لَـشَهِيْدٌ () وَإنَّــهُ لِـحُبِّ الْخَيْرِ لَـشَدِيْدٌ () أَفَلاَ يَعْلَمُ إذَا بُعْثِرَ مَا فِيْ الْقُبُوْرِ () وَحُصِّلَ مَا فِيْ الصُّدُوْرِ () إنَّ رَبَّهُمْ بِـهِمْ يَوْمَئِذٍ لَـخَبِيْرٌ () {العاديات: 1-11}
وَالْعَصْرِ () إنَّ الإنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍ () إلَّا الَّذِيْنَ آمَنُوْا وَعَمِلُوْا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْ بِـالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِـالصَّبْرِ () {العصر: 1-3}
وَيْلٌ لِكُلِّ هُمَزَةٍ لُّمَزَةٍ () الَّذِيْ جَمَعَ مَالًا وَعَدَّدَ هُ () يَحْسَبُ أَنَّ مَالَهُ أَخْلَدَهُ () كَلَّا لَيُنْبَذَنَّ فِيْ الْحُطَمَةِ () وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْحُطَمَةُ () نَارُ اللهِ الْمُوْقَدَةُ () الَّتِيْ تَطَّلِعُ عَلَى الأَفْئِدَةِ () إنَّهَا عَلَيْـهِمْ مُؤْصَدَةٌ () فِيْ عَمَدٍ مُمَدَّدَةٍ () { الهمزة: 1-9 }
أَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِـأَصْحَابِ الْفِيْلِ () أَلَمْ يَجْعَلْ كَيْدَهُمْ فِيْ تَضْلِيْلٍ () وَأَرْسَلَ عَلَيْهِمْ طَيْرًا أَبَابِيْلَ () تَرْمِيْـهِمْ بِـحِجَارَةٍ مِنْ سِجِّيْلٍ () فَجَعَلَـهُمْ كَــعَصْفٍ مَأْكُوْلٍ () {الفيل: 1-5}
أَرَأَيْتَ الَّذِيْ يُكَذِّبُ بِـالدِّيْنِ (1) فَـذَالِكَ الَّذِيْ يَدُعُّ الْيَتِيْمَ (2) وَلاَ يَحُضُّ عَلَى طَعَامِ الْمِسْكِيْنِ (3) فَـوَيْلٌ لِـلْمُصَلِّيْنَ (4) الَّذِيْنَ هُمْ عَنْ صَلاَتِهِمْ سَاهُوْنَ (5) الَّذِيْنَ هُمْ يُرَآءُوْنَ (6) وَيَمْنَعُوْنَ الْمَاعُوْنَ (7) {الْماعُون: 1-7}
Masih banyak sebenarnya contoh-contoh untuk isim ma'rifat dan isim nakiroh dalam al-Qur'an. Apabila sahabat berkenan, silakan tentukan jenis isim ma'rifat dan nakirohnya. Agar lebih mantap pemahamannya. Atau boleh juga dengan surat lain yang tidak dicantumkan dalam contoh artikel ini. Itu lebih baik. Agar kita bisa dengan mudah memahami mubtada dan khobar.Demikianlah pembahasan tentang isim ma’rifat dan nakiroh beserta contohnya. Meskipun sebenarnya, pembahasan tentang ini masih sangatlah panjang dalam kitab al-Fiyah. Namun, sekalipun singkat, semoga menambah wawasan sahabat semua sebagai sarana untuk memahami al-Quran dan hadits, agar setelah kita memahami isi yang terkandung dalam kedua panduan itu, kita bisa mengamalkannya dalam kehidupan kita sehari-hari.
Mohon maaf atas segala kesalahan. Jika ada kritikan, silakan tambahkan dalam kolom komentar.
Terima terima kasih
وَالسلام عليك ورحمة الله
17 komentar
(k)
terima kasih sangat bermanfaat
Terimakasih sangat membantu
Alhamdu lillaah..
Sama2 kang
Refrensi dari kitab apa pak ?
Al ajurumiyah & jaami'ud durus al arobiyah
Tolong jabarkan jenis2 Isim dalam Surat Al-Fatihah
Sangat bermanfaat,,,,
Alhamdulillah, bermanfaat sekali. Terimakasih ilmunya kak
Alhamdulillah... terimakasih atas ilmunya kak... semoga bisa jadi amal jariyah..
Alhamdulillah sangat bermanfaat... semoga ilmunya barokah aminn.....
Aamiin yaa rabb
Syukron..sangat membantu
Mantul mang
Sangat membantu bangett makasih infonyaa
Sungguh sangat membantu, lanjutkan tadz
Penjelasannya mudah dimengerti.jazaakallah khayran