Huruf Tanbih

MACAM-MACAM HURUF TANBIH

Assalamu'alaikum wr.
Apa saja huruf tanbih? dan apa fungsi huruf tanbih?, Bagaimana cara menggunakan huruf tanbih?
Nahwu Shorof Mudah kali ini akan membahas semua pertanyaan seputar huruf tanbih tersebut
Fungsi Huruf Tanbih - Macam-Macam Huruf Tanbih

Apa saja huruf tanbih?

Dalam kitab jaami'u ad-duruus al-aroobiyyah, Imam Al-Ghulaayainiy menyebutkan 4 huruf tanbih:
أَلَا، أَمَا، هَا، يَا
Artinya masing-masing adalah:
أَلاَ ingatlah!
أَمَا ingatlah!
هَا nah!
يَا wahai!
Tapi artinya itu sewaktu-waktu berubah dan terkadang pula tidak ditulis dalam menerjemahkan, hal ini disebabkan konteks kalimatnya. 
Lalu, 

Apa fungsi huruf tanbih ini?

Dalam kitab منتهى السؤل على وسائل الوصول إلى شمائل الرسول, Syaikh عبد الله بن سعيد بن محمد عبادي, mengatakan:
التَّنْبِيْهُ هُوَ - لُغَةً -: الإِيْقَاظُ. وَقَالَ الْجُرْجَانِي: الدِّلَالَةُ عَمَّا غَفِلَ عَنْهُ الْمُخَاطَبُ
"Tanbih secara bahasa adalah membangunkan, mengingatkan. Al-Jurjaniy berkata: Tanbih adalah dalil (yang menunjukkan) sesuatu yang dilupakan mukhotob (orang yang diajak bicara)"
Intinya, tanbih ini berfungsi mengembalikan fokus pendengar/pembaca/orang yang diajak bicara
Jadi, huruf tanbih itu berarti, kata yang digunakan untuk mengingatkan / mengembalikan fokus pembaca/pendengar/yang diajak bicara agar lebih memperhatikan hal penting yang disampaikan setelah huruf tersebut
Bagaimanakah cara menggunakan huruf-huruf tanbih itu?
Demikian ini uraiannya oleh Imam al-Ghulaayainiy:

1. أَلاَ dan أَمَا

فَـ - أَلَا وَأَمَا يُسْتَفْتَحُ بِهِمَا الْكَلاَمُ وَتُفِيْدَانِ تَنْبِيْهَ السَّامِعِ إلَى مَا يُلْقَى إلَيْهِ مِنَ الْكَلَامِ
"ألَا dan أَمَا itu digunakan untuk memulai kalimat/pembicaraan (berada di awal kalimat). Keduanya memiliki fungsi mengingatkan pendengar pada kalimat yang akan disampaikan padanya"
Contoh dalam surat Yunus ayat 62:
اَلَا إنَّ أَوْلِيَآءَ اللهِ لاَ خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَـحْزَنُوْنَ
"Ingatlah!: Sesungguhnya para wali Allah itu tidak ada kekhawatiran atas mereka dan tidak pula mereka bersedih"
Demikian juga dalam surat al-Baqoroh ayat 12:
أَلاَ إنَّهُمْ هُمُ الْمُفْسِدُوْنَ وَلكِنْ لاَ يَشْعُرُوْنَ
"Ingatlah!, Sesungguhnya mereka-lah yang berbuat kerusakan, tetapi mereka tidak menyadari"
Dan masih banyak contoh yang lain dalam al-Quran. Pada intinya, kalimat setelah huruf tanbih itulah yang harus dijadikan perhatian oleh pendengar/pembaca ataupu orang yang diajak bicara
أَلاَ dan أَمَا berada di awal kalimat

2. هَا

Huruf yang digunakan untuk mengingatkan mukhotob (sama dengan أَلاَ dan أَمَا). Hanya saja, هَا biasa masuk pada empat (4) hal:
a. pada isim isyarah
Masih ingat pembahasan tentang isim ma'rifat dan nakiroh?, nah, diantara isim ma'rifat adalah isim isyarah. Isim isyarah ini biasa dimasuki oleh هَا tanbih ini, itupun isim isyarah yang menunjukkan makna dekat. Contoh:
هــذَا، هــذِهِ، هــذَانِ/هــذَيْنِ، هَاتَانِ/هَاتَيْنِ، هــؤُلَآءِ
dan pada isim isyarah yang menunjukkan makna pertengahan lagi mufrad. Contoh:
هــذَاكَ
Adapun pada isim isyarah yang menunjukkan hal yang jauh, maka tidak dimasuki هَا tanbih ini. Jadi, tidak bisa dikatakan: هــؤُلاَئِكَ
Boleh memisahkan هَا tanbih dan isim isyarah dengan haraf كَ (tasybih/menyerupakan), contoh (An-Naml_42): فَلَمَّاجَآءَتْ قِيْلَ أَهــكَذَا عَرْشُكَ. Boleh juga memisahkan هَا tanbih dengan dlomir rofa', contoh (Aali Imran: 119): هَآأَنْتُمْ أُولَآءِ atau contoh: هَا أَنَا ذَا، هَا أَنْتُمَا ذَانِ، هَا أَنْتِ ذِيْ
b. pada dlomir rofa sekalipun tidak ada isim isyarah
Namun hal ini sangat jarang, seperti pada sebuah sya'ir yang mengisahkan majnun Laila:
فَــهَا أَنَا تَائِبٌ مِنْ حُبِّ لَيْلَى # فَمَا لَكَ كُلَّمَا ذُكِرَتْ تَذُوْبُ
"Nah, (padahal) aku bertaubat (dari) mencintai Laila, maka mengapa (wahai diri) setiap kali dia (Laila) disebutkan kamu meleleh?"
Pada sya'ir tersebut, هَا tanbih hanya masuk pada isim dlomir rofa yaitu أَنَا tanpa ada isim isyarah setelahnya. Hal inilah yang saya sebut jarang sekali. Karena kebanyakan, هَا tanbih yang masuk pada dlomir rofa' selalu diikuti oleh isim isyarah, sebagaimana dijelaskan dalam poin 'a'
c. pada fi'il madhi yang disertai قَدْ
Contoh:
هَا قَدْ رَجَعْتُ
"Nah, aku sudah pulang"
d. pada kata setelah isim maushul أَيُّ dalam munada
Seperti firman Allah dalam surat al-Infithar ayat 6:
يَآأَيُّــهَا الإنْسَانُ مَا غَرَّكَ بِرَبِّكَ الْكَرِيْمِ
"Wahai manusia!, (nah) apakah yang memperdayamu (berbuat durhaka) terhadap tuhanmu yang Maha Pengasih?"
Atau seperti dalam surat al-Fajr ayat 27-28:
يَآأَيَّتُــهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ ارْجِعِيْ إلَى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَرْضِيَّةً
"Wahai jiwa yang tenang!, (nah) kembalilah kepada tuhanmu dengan hati yang ridlo dan diridloi-Nya"
Imam Al-Ghulayaini menyebutkan:
وَهِيَ تَلْزَمُ فِي هذَا الْمَوْضُوْعِ وُجُوْبًا لِلتَّنْبِيْهِ عَلَى أنَّ مَا بَعْدَهَا هُوَ الْمَقْصُوْدُ بِالنِّدَاءِ
"هَا tanbih dalam kondisi ini wajib ada, untuk menunjukkan bahwa yang dimaksud oleh munada (panggilan) itu, ialah kalimat yang ada setelah هَا tanbih itu"

3. يَا

Asalnya, يَا adalah huruf nida (untuk memanggil), jika tidak ada munada setelah huruf tersebut, maka ia difungsikan untuk huruf tanbih guna mengingatkan pendengar pada kalimat setelahnya. 
Dikatakan pula: Jika setelah huruf يَا ada fi'il amar, maka jelaslah bahwa ia huruf nida dengan munada yang dibuang. Seperti firman Allah: 
أَلاَ يَا اسْجُدُوْا
Perkiraan munada-nya:
أَلَا يَا قَوْمُ اسْجُدُوْا
"Ingatlah, Wahai kaumku, bersujudlah!"
Sedangkan jika bukan fi'il amar, maka itu dapat dipastikan sebagai huruf tanbih. Seperti dalam surat Yaasiin ayat 26:
يَا لَيْتَ قَوْمِي يَعْلَمُوْنَ
"Wahai, alangkah baiknya jika kaumku mengetahui"
Nah sobat, demikianlah pembahasan tentang huruf tanbih dan macam-macam huruf tanbih serta kegunaannya. Semoga menambah wawasan kita semua
Terima kasih dan mohon maaf
Wassalamu'alaikum wr.

6 komentar

Alhamdulillah, trimakasih atas tulisannya

ألا يا اسجدوا، itu ayat surat apa?

Itu di sebagian qiraah yang membaca surat an naml ayat 25

Hmmm.. kalau bisa ada aplikasi nya jadi lebih mudah lagi kalau mau tanya