Maf'ul Min Ajlih
Pengertian Maf'ul Min Ajlih, Syarat Maf'ul Min Ajlih, Contoh Kalimat Maf'ul Min Ajlih Dalam Al-Qur'an
Assalamu'alaikum wr. wb.
Pembahasan tentang maf'ul merupakan pembahasan paling banyak dalam kitab al-Ajurumiyah khususnya, karena maf'ul terbagi menjadi: maf'ul bih, maf'ul mutlaq, maf'ul fiih, maf'ul min ajlih atau maf'ul liajlih dan maf'ul ma'ah. Pada artikel ini, hanya akan dibahas tentang maf'ul min ajlih atau maf'ul liajlih meliputi: pengertian, syarat dan contoh maf'ul min ajlih serta hal lain yang berkaitan dengan maf'ul min ajlih.
Pengertian Ma'ul Min Ajlih
Nama lain maf'ul min ajlih adalah maf'ul li ajlihi atau maf'ul lahu. Imam ash-Shonhaji dalam al-Ajurumiyah mendefinisikan maf'ul min ajlih dengan:
ِوهو: الاِسْمُ الْمَنْصُوْبُ يُذْكَرُ بَيَاناً لِسَبَبِ وُقُوْعِ الْفِعْل
"Maf'ul min ajlih adalah isim nashab yang disebutkan karena menjelaskan sebab terjadinya perbuatan"
Jika kita renungkan secara mendalam, setiap pekerjaan yang muncul dari manusia atau bahkan dari makhluq hidup pasti ada motivasi atau alasan yang mendorong pekerjaan itu terjadi, dorongan itu hampir mirip dengan tujuan. Misalnya saja, kita berangkat ke sekolah, lalu jika ditanya: "kenapa?/mau apa?/alasannya apa?", kita pun pasti memiliki sebab/alasan/motivasi kenapa kita pergi ke sekolah. Hewan pun sama, misal: kenapa singa memburu rusa? itu pun pasti ada alasan/sebabnya. Masih banyak lagi pekerjaan/perbuatan lain yang sebenarnya timbul karena alasan. Nah, alasan inilah yang saya maksud dengan maf'ul min ajlih atau maf'ul li ajlih.
Maaf, saya singgung juga masalah tauhid,, hehe
Kembali pada pembahasan kita tentang maf'ul min ajlih dalam Nahwu, khususnya dalam al-Ajurumiyah. Dari pengertian yang disebutkan Imam ash-Shonhaji, didapatlah:
Syarat-syarat maf'ul min ajlih yaitu:
a. harus berupa isim. Dalam syarah al-Ajurumiyah, al-'Ashimiy menyebutkan: isim yang dimaksud adalah mashdar dari perbuatan bathin/hati (قَلْبِي). Seperti: mengagungkan, benci, suka, senang, marah dan lain-lain
b. harus beri'rob nashab
c. menjelaskan sebab/alasan/motivasi terjadinya perbuatan
Umpamanya: "Ahmad berangkat ke sekolah karena suka belajar"
Kata 'suka belajar' adalah merupakan alasan Ahmad berangkat ke sekolah. Jika dirubah ke dalam bahasa Arab, kalimat tersebut menjadi:
ذَهَبَ / يَذْهَبُ أّحْمَدُ إلى الْمَدْرَسَةِ رَغْبَةً فِي التَّعَلُّمِ
Kata رَغْبَةً adalah isim (mashdar dari perbuatan bathin) dari fi'il shohih رَغِبَ, beri'rob nashab dan menjelaskan alasan keberangkatan Ahmad ke sekolah. Jadi kata رَغْبَةً telah memenuhi syarat disebut maf'ul min ajlih.
Lebih terperinci, Imam al-Ghulaayainiy dalam Jaami'u ad-Duruus al-'Arobiyyah memberikan syarat-syarat suatu isim yang beri'rob nashab sebagai maf'ul min ajlih:
a. berupa mashdar
b. mashdar dari fi'il (perbuatan) hati
c. mashdar perbuatan hati itu harus bersamaan dalam waktu dan pelaku atau fa'il fi'il (perbuatan)
d. tentunya, mashdar tersebut merupakan alasan kenapa pelaku melakukan perbuatan itu
Contoh lain bagi maf'ul min ajlih yang telah memenuhi syarat tersebut adalah:
قَامَ زَيْدٌ إجْلاَلاً لِعَمْرٍو
"Zaed berdiri karena memuliakan Amr"
َقَصَدْتُكَ ابْتِغَاءَ مَعْرُوْفِك
"Aku mengunjungimu karena mengharap kebaikanmu"
Kata إجْلاَلًا dan اِبْتِغَاءَ adalah mashdar dari fi'il mudlo'af أَجَلَّ dan fi'il naqish ابْتَغَى yang keduanya merupakan pekerjaan hati, bersamaan dengan pelaku dan waktu pekerjaan yaitu قَامَ dan قَصَدَ dan menjelaskan alasan قَامَ nya Zaed dan قَصَدْتُ. Maka, mashdar itu mesti beri'rob nashab sebagai maf'ul min ajlih/maf'ul li ajlih/maf'ul lahu.
Contoh maf'ul min ajlih dari mashdar yang harus beri'rob nashab dalam al-Qur'an:
وَلَا تَقْتُلُوا أَوْلَادَكُمْ خَشْيَةَ إِمْلَاقٍ... الإسراء:31
"Janganlah kalian bunuh anak kalian karena takut miskin"
بِئْسَمَا اشْتَرَوْا بِهِ أَنْفُسَهُمْ أَنْ يَكْفُرُوا بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ بَغْيًا أَنْ يُنَزِّلَ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ عَلَى مَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ... البقرة: 90
وَدَّ كَثِيرٌ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ لَوْ يَرُدُّونَكُمْ مِنْ بَعْدِ إِيمَانِكُمْ كُفَّارًا حَسَدًا مِنْ عِنْدِ أَنْفُسِهِمْ... البقرة: 109
أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِينَ خَرَجُوا مِنْ دِيَارِهِمْ وَهُمْ أُلُوفٌ حَذَرَ الْمَوْتِ... البقرة: 243
وَيَسْتَخْرِجَا كَنْزَهُمَا رَحْمَةً مِنْ رَبِّكَ... الكهف: 82
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ. الأنبياء: 35
وَالْأَرْضَ مَدَدْنَاهَا وَأَلْقَيْنَا فِيهَا رَوَاسِيَ وَأَنْبَتْنَا فِيهَا مِنْ كُلِّ زَوْجٍ بَهِيجٍ. تَبْصِرَةً وَذِكْرَى لِكُلِّ عَبْدٍ مُنِيبٍ. ق: 7-8
كَأَمْثَالِ اللُّؤْلُؤِ الْمَكْنُونِ. جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ. الواقعةك 23-24
وَالْجِبَالَ أَرْسَاهَا. مَتَاعًا لَكُمْ وَلِأَنْعَامِكُمْ. النازعات: 32-33
Sedangkan, jika syarat-syarat tersebut tidak terpenuhi, maka boleh dengan cara menambahkan huruf jarr yang mengandung makna 'alasan' seperti: مِنْ، لِ، فِي atau yang lainnya. Maf'ul liajlih jenis ini disebut juga maf'ul liajlih ghoiru shoriih (maf'ul liajlih yang tak jelas)
* Contoh maf'ul min ajlih yang hanya memenuhi syarat dalam menjelaskan alasan suatu perbuatan dengan menambahkan huruf مِنْ dalam al-Qur'an:
وَلَا تَقْتُلُوا أَوْلَادَكُمْ مِنْ إِمْلَاقٍ نَحْنُ نَرْزُقُكُمْ وَإِيَّاهُمْ
"Dan janganlah kalian bunuh anak-anakmu karena (takut) miskin"
Arti ayat ini sama saja seperti dalam surat al-Israa tadi, hanya saja, ditinjau dari maf'ul min ajlihnya, dalam al-Israa disebutkan langsung mashdar dari perbuatan berupa perbuatan hati yaitu خَشْيَةَ, maka tidak perlu menambahan huruf bermakna alasan. Sedangkan pada ayat tersebut, mashdar itu tidak ada, hanya ada kata إمْلاَق nya saja. Maka, maf'ul min ajlih-nya ditambahkan huruf jarr yang bermakna alasan (karena/sebagai)
* Contoh maf'ul min ajlih dengan menambahkan huruf لِــ dalam al-Qur'an:
والأرض وضعها للأنام. الرحمن: 10
"Dan bumi Dia ciptakan karena manusia (kepentingan mereka)"
* Contoh maf'ul min ajlih dengan menambahkan huruf فِي dalam hadits:
دخلتِ امرأةٌ النارَ في هِرَّةٍ حَبَستها
"Seorang wanita masuk neraka karena kucing yang ia kurung..."
Demikianlah pembahasan tentang maf'ul min ajlih dan sebagian hal-hal yang berkaitan dengannya. Masih ada sebenarnya yang berkaitan dengan maf'ul min ajlih, hanya saja, saya rasa cukup dulu sebagai pembahasan yang sangat sederhana dan penuh kekurangan ini. Selebihnya akan saya sertakan pada kolom pernik di blog saya.
Terima kasih dan mohon ma'af. Semoga menambah wawasan dan manfaat bagi kita semua
Wassalamu'alaikum wr. wb.
5 komentar
thanks
Nice
Thoughtful blog you have here
Terima kasih banyak atas penjelasannya, sangat membantu buat saya,, jazakallohu Khoiron
Jazakallah khoir atas penjelasannya