Munada Dan Contohnya | Nahwu Praktis

MUNADA

Pengertian Munada, Huruf Munada, Pembagian Munada Dan Contoh Munada Dalam Al-Qur'an

Assalamu'alaikum wr.
Segala puji bagi Allah, tuhan semesta alam yang pemberiannya tak pernah berhenti. Shalawat-salam atas Baginda Nabi Muhammad SAW. Semoga kita termasuk barisan umat beliau yang mendapat syafa'at di alam yang tiada juru selamat selain beliau
Apa kabar hari ini? semoga sehat selalu....

Artikel kali ini membahas tentang munada, yang mencakup: pengertian munada, huruf munada, pembagian munada atau macam-macam munada dan contoh munada dalam al-Qur'an.
Munada dan Contohnya

Apa sih MUNADA itu?

Secara bahasa, munada berarti 'yang dipanggil'. Merupakan isim maf'ul dari fi'il tsulatsi mazid fiih wazan فَاعَلَ dari fi'il naqish wawiy; نَدَا. Lalu dimasukkan dimasukkan pada wazan فَاعَلَ menjadi:
نَادَى يُنَادِي مُنَادَاةً وَنِدَاءً وَنِيْدَاءً وَمُنَادًى فَهُوَ مُنَادٍ وَذَاكَ مُنَادًى نَادِ لاَ تُنَادِ مُنَادًا مُنَادًا
yang artinya 'memanggil'. Isim maf'ulnya; مُنَادًى artinya "yang dipanggil". Seperti dalam bahasa Indonesia: Hai/Wahai Zaed!
Sedangkan menurut istilah, Imam Musthafa bin Salim al-Ghulaayainiy dalam Jaami'u ad-Duruus memberikan definisi munada dengan:
اسمٌ وقعَ بعدَ حرفٍ من أَحرف النداءِ
"Isim yang terletak setelah salah satu huruf nida"
Jadi, yang disebut munada dari kalimat: Hai Zaed!, adalah "Zaed", jika dirubah ke dalam bahasa Arab, kalimat tersebut menjadi:
يَا زَيْدُ
"Hai Zaid!"
Kata زَيْد adalah munada, karena merupakan isim yang terletak setelah huruf nida (yang digunakan untuk memanggil) yaitu يَا.

Apakah huruf munada itu hanya يَا saja?

Tidak, ada beberapa huruf munada. Ialah sebagai berikut:
أَ، أَيْ، يا، آ، أَيا، هَيا، وَا
Secara umum, artinya sama yaitu: hai, wahai atau arti yang lain yang biasa digunakan untuk memanggil seseorang.

Jika huruf munada itu ada banyak, apa perbedaan masing-masing?

Imam al-Ghulaayainiy merinci fungsi masing-masing huruf nida. Yaitu:
- أَ dan أيْ digunakan untuk memanggil orang (objek) yang dekat
- آ، أَيَا dan هَيَا digunakan untuk memanggil objek yang jauh
- يَا digunakan untuk memanggil objek baik jauh, dekat maupun tengah-tengah. Jadi huruf nida ini lebih umum
- وَا hanya digunakan untuk mengekspresikan penyesalan atau rasa sakit pada organ tubuh (nudbah/munada manduub). Contoh: وَا رَأْسَاهُ (Duh, kepalaku!). Mengenai munada mandub ini akan dibahas khusus pada babnya. InsyaAllah

Selanjutnya, i'rob munada itu bagaimana?

Secara umum, i'rob munada ini adalah nashab. Sebab, munada itu sama seperti maf'ul bih, hanya saja fi'il dan fa'ilnya diganti dengan huruf nida. Jadi jika dikatakan: يَا زَيْدُ itu maknanya sama dengan: أَدْعُو زَيْدًا, dimana kalimat أدْعُو adalah terdiri dari fi'il muta'addi dan fa'il (dlomir أنَا).
Tapi, jika ingin mengetahui secara rinci, kita perlu mengetahui pembagian munada (yang dipanggil) itu sendiri. Pembagian munada itu dibagi menjadi lima bagian: munada mufrod ma'rifat atau mufrod 'alam, munada nakiroh maqshudah, munada nakiroh ghoer maqshudah, munada mudlof dan munada syibhul mudlof.
Penjelasan beserta contohnya sebagai berikut:

a. Munada Mufrod Ma'rifat / Munada Mufrod 'Alam

Ialah Isim yang terletak setelah huruf nida adalah merupakan isim 'alam. Yang dimaksud isim alam adalah setiap isim yang berupa nama seseorang, nama binatang, nama tempat, atau nama yang lainnya yang khusus pada satuan tertentu. Tetapi, bukan berupa nama yang terdiri dari dua kata (idlofat / syibhul mudlof), inilah yang dimaksud dengan 'mufrod'. Hukum munada ini adalah mabniy pada tanda rofa'nya tanpa bertanwin (jika dlommah tanda rofa'nya). Contoh:
يَا زَيْدُ، يَا زُهْرِي، يَا فَاطِمَةُ
"Wahai Zaed, Wahai Maryam, Wahai Fatimah"
Kata زَيْد، زُهْرِي dan فَاطمة adalah isim yang terletak setelah huruf panggilan; يَا yang berupa nama seseorang ('alam) yang terdiri dari satu kata (mufrod), yang dimabniykan pada tanda rofa'nya yaitu dlommah sebab merupakan munada mufrod ma'rifat / 'alam
Dengan kata lain, munada ini adalah beri'rob nashab hanya saja secara mahalliy, tidak secara lafdiy (lafadnya). Jika disebutkan dengan lengkap: "kata Zaed dan fatimah itu mabniy dlommah menempati i'rob nashab sebagai munada mufrod 'alam". Sedangkan kata Zuhri adalah: "mabniy dlommah muqoddaroh (diperkirakan) pada alif yang menempati i'rob nashab sebagai munada mufrod 'alam"
Demikian pula jika mufrod 'alam ini di-tatsniyah-kan atau di-jama'-kan. I'robnya sama saja dengan bentuk mufrod-nya. 
Contoh nama yang ditatsniyahkan:
يَا زَيْدَانِ، يَا فَاطِمَتَانِ
"Wahai dua Zaed!, Wahai dua Fathimah!"
Contoh nama yang jama' dan menjadi munada:
يَا زَيْدُوْنَ، يَا فَاطِمَاتُ
"Wahai para Zaed!, Wahai para Fathimah!"

b. Munada Nakiroh Maqshudah

Ialah munada yang berupa isim nakiroh (umum) tapi dimaksudkan untuk seseorang. Dengan kata lain, isimnya berupa isim jenis (yang mencakup beberapa satuan) tapi dimaksudkan untuk satuan tertentu (maqshudah). Seperti kita memanggil seseorang baik laki-laki atau perempuan yang tidak tahu namanya, kita penggil dengan:
يَا رَجُلُ، يَا امْرَأَةُ
“Wahai laki-laki, wahai perempuan (tertentu)”
Kalau dalam bahasa Sunda, kita bias memanggil dengan:
“Hey jang / hey nyi!”
Itulah munada nakiroh maqshudah. Nakiroh berarti katanya berupa isim jenis, maqshudah berarti tidak mencakup semuanya tapi menunjuk seseorang hanya saja tidak diketahui namanya.
Hukum I’rob munada ini sama dengan munada mufrod ‘alam.

c. Munada Nakiroh Ghoer Maqshudah

Hampir sama dengan nakiroh maqshudah, hanya saja munada ini lebih umum, yakni nakirohnya tidak ditujukan pada seseorang, pokonya siapa saja yang termasuk ke dalam isim jenis dari kata yang disebutkan. Seperti orang buta yang meminta tolong untuk dipandu, Dia mengatakan: “Wahai seseorang, pandulah aku!”. Orang buta itu mengatakan demikian karena dia memanggil siapa saja yang bersedia membantunya baik laki-laki maupun perempuan. Jika dirubah ke dalam bahasa Arab, menjadi:
يَا رَجُلاً، يَا امْرَأَةً
“Wahai seseorang (laki-laki)!, Wahai seseorang (perempuan)!”
Hukum I’robnya adalah nashab. Demikian pula kedua munada yang akan kita bahas selanjutnya

d. Munada Mudlof

Ialah munada yang berupa nama tapi nama itu merupakan gabungan dari dua kata atau lebih. Seperti nama: Abdulloh, Abdu Syams, Zainuddin dan lain-lain. Dalam bahasa Arab, nama-nama tersebut sebenarnya terdiri dari dua kata (idlofat). Contoh ketika nama-nama tersebut dimasuki huruf nida:
يَا عَبْدَ اللهِ، يَا عَبْدَ شَمْسٍ، يَا زَيْنَ الدِّيْنِ، يَا رَسُوْلَ اللهِ
"Wahai Abdullah!, Wahai Abdu Syams!, Wahai Zainuddin!, Wahai Rasulullah!"
I'rob yang dapat berubah-rubah dari idlofat adalah mudlofnya saja. Sedangkan mudlof ilaih selamanya harus beri'rob khofadl / jarr
Jadi yang beri'rob nashab dari munada tersebut adalah kata عَبْد، زَيْن dan رَسُوْل

e. Munada Syibhu al-Mudlof

Ialah munada yang terdiri dari dua kata seperti idlofat, tetapi bukan idlofat. Jika ada yang sudah mempelajari tentang pembagian idlofat, syibhul mudlof ini merupakan idlofat ghoer mahdloh. Ialah idlofat yang mana mudlof bisa berfungsi pada mudlof ilaih-nya. Seperti kata: شَارِبُ مَاءٍ atau حَسَنُ وَجْهٍ. Ini adalah idlofat ghoer mahdloh sebab kata شَارِب (mudlof) bisa berfungsi pada kata مَاء (mudlof ilaih) sebagai maf'ul bih. Jadi, bisa juga kata tersebut dirubah menjadi syibhul mudlof: شَارِبٌ مَاءً. Demikian juga kata حَسَن bisa berfungsi pada kata وَجْه dimana kata وَجْه menjadi fa'ilnya atau tamyiz. Jika diubah menjadi syibhul mudlof, maka menjadi: حَسَنٌ وَجْهٌ sebagai fa'il, atau حَسَنٌ وَجْهًا sebagai tamyiz. 
Kedua kata tersebut jika dimasuki huruf nida, hukumnya sama dengan munada mudlof. Yakni menjadi:
يَا شَارِبًا مَاءً، يَا حَسَنًا وَجْهًا
"Wahai yang meminum air!' Wahai yang tampan wajahnya!"
Kesimpulan I'rob Munada:
- Mabniy pada tanda dlommahnya: Munada Mufrod Alam dan Munada Nakiroh Maqshudah
- Nashab: Munada Nakiroh Ghoer Maqshudah, Munada Mudlof dan Munada Syibhul Mudlof
Nah, itulah pembahasan tentang pengertian munada, huruf-huruf munada, pembagian dan hukum munada.

Lalu adakah contoh munada dalam al-Qur'an?

Jawabannya: ada, bahkan banyak sekali. Namun, saya hanya menuliskan sebagiannya saja. Perlu diingat terlebih dahulu:
- Jika ada munada yang memakai ال, wajib dipisah dengan kata أيُّهَا jika laki-laki dan أيَّتُهَا jika perempuan
- Kata اللهُمَّ adalah termasuk munada. Karena asalnya adalah: يَا اللهُ
- Terkadang huruf munada biasa dibuang. yang ada hanya munadanya saja
Berikut beberapa contoh munada yang terdapat dalam al-Qur'an:
قُلْ يَا أَهْلَ الْكِتَابِ هَلْ تَنْقِمُونَ مِنَّا... المائدة: 59
يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ اذْكُرُوا نِعْمَتِيَ الَّتِي أَنْعَمْتُ عَلَيْكُمْ... البقرة: 40
وَيَوْمَ يَحْشُرُهُمْ جَمِيعًا يَا مَعْشَرَ الْجِنِّ قَدِ اسْتَكْثَرْتُمْ مِنَ الْإِنْسِ... الأنعام: 128
وَإِذْ قُلْتُمْ يَا مُوسَى لَنْ نُؤْمِنَ لَكَ حَتَّى نَرَى اللَّهَ جَهْرَةً... البقرة: 55
وَوَصَّى بِهَا إِبْرَاهِيمُ بَنِيهِ وَيَعْقُوبُ يَا بَنِــيَّ إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَى لَكُمُ الدِّينَ... البقرة: 132
لَكُمْ فِي الْقِصَاصِ حَيَاةٌ يَا أُولِي الْأَلْبَابِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ. البقرة: 179
وَإِذْ قَالَتِ الْمَلَائِكَةُ يَا مَرْيَمُ إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَاكِ وَطَهَّرَكِ.... آل عمران: 42
إِذْ قَالَ اللَّهُ يَا عِيسَى إِنِّي مُتَوَفِّيكَ وَرَافِعُكَ إِلَيَّ... آل عمران: 55
وَإِذْ قَالَ اللَّهُ يَا عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ أَأَنْتَ قُلْتَ لِلنَّاسِ اتَّخِذُونِي وَأُمِّيَ إِلَهَيْنِ مِنْ دُونِ اللَّهِ... المائدة:116
يَا بَنِي آدَمَ قَدْ أَنْزَلْنَا عَلَيْكُمْ لِبَاسًا يُوَارِي سَوْآتِكُمْ وَرِيشًا... الأعراف: 26
وَقَالُوا يَا صَالِحُ ائْتِنَا بِمَا تَعِدُنَا إِنْ كُنْتَ مِنَ الْمُرْسَلِينَ. الأعراف: 77
قَالَ الْمَلَأُ الَّذِينَ اسْتَكْبَرُوا مِنْ قَوْمِهِ لَنُخْرِجَنَّكَ يَا شُعَيْبُ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَكَ... الأعراف:88
وَقَالَ مُوسَى يَا فِرْعَوْنُ إِنِّي رَسُولٌ مِنْ رَبِّ الْعَالَمِينَ. الأعراف: 104
يَا قَوْمَـنَا أَجِيبُوا دَاعِيَ اللَّهِ... الأحقاف:31
يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ. الفجر: 27
يَا أَيُّهَا الْإِنْسَانُ مَا غَرَّكَ بِرَبِّكَ الْكَرِيمِ. الإنفطار:6
يَا أَيُّهَا الْمُدَّثِّرُ. المدّثّر: 1
Ada yang menyebutkan bahwa kalimat أيَّتُهَا atau أيُّهَا munadanya adalah kata أيَّتُ dan أيُّ yang dimabniykan pada tanda rofanya yaitu dlommah
Ada juga contoh munada mudlof yang diidlofatkan pada ya mutakallim tapi ya-nya dibuang:
وَإِذْ قَالَ مُوسَى لِقَوْمِهِ يَا قَوْمِ إِنَّكُمْ ظَلَمْتُمْ أَنْفُسَكُمْ بِاتِّخَاذِكُمُ الْعِجْلَ... البقرة: 54
يَا قَوْمِ إِنَّمَا هَذِهِ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا مَتَاعٌ وَإِنَّ الْآخِرَةَ هِيَ دَارُ الْقَرَارِ. غافر: 39
Contoh munada dari اللهُمَّ alias يَا اللهُ:
قُلِ اللَّهُمَّ مَالِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِي الْمُلْكَ مَنْ تَشَاءُ... آل عمران: 26
قَالَ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ اللَّهُمَّ رَبَّنَا أَنْزِلْ عَلَيْنَا مَائِدَةً مِنَ السَّمَاءِ... المائدة:114
Contoh munada yang dibuang huruf nida-nya:
رَبَّـنَا إِنَّكَ جَامِعُ النَّاسِ لِيَوْمٍ لَا رَيْبَ فِيهِ... آل عمران: 9
إِذْ قَالَتِ امْرَأَتُ عِمْرَانَ رَبِّ إِنِّي نَذَرْتُ لَكَ مَا فِي بَطْنِي مُحَرَّرًا... آل عمران:35
رَحْمَتُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الْبَيْتِ إِنَّهُ حَمِيدٌ مَجِيدٌ. هود:73
Demikianlah pembahasan tentang munada yang bisa saya tuliskan dalam artikel ini. Semoga menambah wawasan kita semua
Terima kasih dan mohon maaf
Wassalamu'alaikum wr. wb.

14 komentar

kang bukanya irob munada itu nasob, terus kenapa tidak diharokati fathah, misalnya "hai zaid" kenapa ditulis "ya, zaidun" bukan "ya, zaidan"

Mohon dibaca lagi pembagian munada nya kang.. 🙏🙏😉

Terima kasih kang penjelasannya cukup mudah untuk dipahami.
Jazaakumullah Khairan.

Terimakasih banyak atas penjelasannya kang, lanjut terus ....

Aamiin yaa rabb

Siap kang.. terima lasih supportnya

Terima kasih ilmunya yang sangat membantu. Mungkin bentuk webnya bisa diubah biar tulisannya bisa dicopas untuk kemudahan mengerjakan tugas.

Masya Allah l, Syukron atas bantuannya

Alhamdulillah ... barokallah unyuk ilmunya. Aamiin

Hanupis kang, sangat bermanfaat 🙏

Alhamdulillah, bahasanya mudah dipahami bagi pemula seperti saya. Semoga ilmunya barokah manfaat

Izin copas untuk belajar ya admin..semoga enjadi amal jariyah..