Pembagian Praktis Huruf Jawab Dalam Ilmu Nahwu
Assalam'alaikum wr.
Huruf unik dalam ilmu nahwu selanjutnya adalah huruf jawab. Secara praktis, nama lain huruf jawab dalam bahasa indonesia berarti huruf tanggapan yang berarti 'ya' atau 'tidak'. Bedanya huruf jawab dalam ilmu nahwu ada berbagai macam. Namun secara umum, huruf jawab itu memperkirakan kalimat pertanyaan sebelumnya. Untuk lebih jelasnya, nahwu shorof praktis kali ini, saya mencoba menerangkan huruf jawab dengan mudah dan efektif.
Dalam jaami'ud duruus al-arobiyyah, Imam Musthofa al-Ghulaayainiy menyebutkan macam-macam huruf jawab sebagai berikut:
نَعَمْ وبَلَى وإِي وأَجَلْ وجَيرِ وإنَّ ولاَ وكَلاَّ
Berikut rincian huruf-huruf jawab dalam ilmu nahwu / bahasa arab:
1. نَعَمْ
Inilah huruf jawab yang paling umum digunakan. ٍSeperti telah disinggung sebelumnya, penggunaan huruf jawab ini sebenarnya setelah huruf jawab itu memperkirakan kalimat yang menjadi pertanyaan. Umpamanya:
السَّائِلُ: هَلْ أَنْتَ تَذْهَبُ إلَى الْمَدْرَسَةِ؟
الجائِبُ: نَعَمْ
Nah, jawaban نَعَمْ itu sebenarnya نَعَمْ أَذْهَبُ; memperkirakan makna أَذْهَبُ. Demikian pula jika jawabannya dengan لاَ, hanya kalau لاَ digunakan untuk kebalikannya seperti yang akan dibahas pada poinnya tersendiri.
Huruf jawab أجَل dan جَيْرِ sama penggunaannya dengan نَعَمْ
2. بَلَى
Kata jawab ini digunakan khusus digunakan setelah huruf nafyi (negatif) dan menjadikannya itsbat (positif; kebalikan nafyi). Artinya jika yang ditanyakan itu berupa kalimat yang terdapat huruf nafyi, jika jawaban dengan بَلَى berarti tidak berlaku ka-nafyi-annya. Contoh hal tersebut adalah:
زَعَمَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا أَنْ لَنْ يُبْعَثُوْا، قُلْ بَلَى وَرَبِّي لَتُبْعَثُنَّ. التغابن:7
"Orang-orang kafir menyangka bahwa mereka tidak akan dibangkitkan. Katakanlah: Tentu saja, demi tuhanku, kalian benar-benar akan dibangkitkan"
Pernyataan bahwa mereka tidak akan dibangkitkan itu dijawab oleh huruf jawab بَلَى, artinya bukan membenarkan tetapi menyanggah pernyataan tersebut. Perhatikan pula contoh berikut:
أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ، قَالُوْا بَلَى. الأعراف: 172
"Bukankah aku ini tuhan kalian?. Mereka menjawab: tentu saja!"
Pertanyaan أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ (bukankah aku tuhan kalian) itu dijawab dengan بَلَى. Artinya bukan membenarkan pernyataan bahwa "Allah itu bukan tuhan" tetapi justru menyanggah dan meng-iya-kan pernyataan bahwa "Allah itu adalah tuhan". Secara praktis, pertanyaan dan jawaban itu adalah:
- Bukankah aku ini tuhan kalian?
- Tentu saja, Engkau adalah tuhan kami
Jawaban dengan بَلَى itu bukan: iya, Engkau bukan tuhan kami. Jika jawabannya adalah نَعَمْ, maka jawabannya menjadi seperti pernyataan tersebut. Karena kalau نَعَمْ itu hanya membenarkan kalimat pertanyaan yang ditanyakan. Lebih hati-hatilah memahami hal ini
3. إي
Huruf jawab ini hanya digunakan sebelum huruf qosam, seperti firman Allah:
قُلْ إِي وَرَبِّي إنَّهُ لَحَقٌّ
"Katakanlah: Ya, demi tuhanku, sesungguhnya hal itu benar adanya"
Dengan kata lain, huruf إي memperkuat kalimat sumpah yang ada setelah huruf إي itu
4. جَيْرِ
Huruf ini semakna dengan نَعَمْ. Kata جَيْر ini mabniy kasrah, namun terkadang juga di-mabniy-kan pada harkat fathah menjadi: جَيْرَ.
Menurut kebanyakan ahli nahwu, penggunaan kata جَيْر adalah terletak sebelum qosam (seperti huruf إي). Seperti:
جَيْرِ لَأَفْعَلَنَّ
"Ya, sungguh akan aku kerjakan"
Jika diperkirakan:
نَعَمْ، وَاللهِ لَأَفْعَلَنَّ
"Ya, demi Allah, sungguh akan aku kerjakan"
Tapi, di antara para ulama ada yang memposisikan جَيْر ini dalam posisi isim yang bermakna حَقًّا. Al-Jauhariy berkata:
قَوْلُهُمْ جَيْرِ لَآتِيَنَّكَ، بِكَسْرِ الرَّاءِ يَمِيْنٌ لِلْعَرَبِ بِمَعْنَى حَقاً
"Ungkapan جَيْرِ لَآتِيَنَّكَ artinya adalah sumpah (yamiin/qosam) yang semakna dengan حَقًَّا
5. إنَّ
Huruf إِنَّ jika dijadikan huruf jawab, maka artinya seperti نَعَمْ. Seperti contoh:
السَّائِلُ: هَلْ جَاءَ أَحْمَدُ؟
الْجَائِبُ: إنَّـــهُ
Penanya: Apakah Ahmad datang?
Penjawab: ya
Huruf هَـ yang ada setelah huruf إنَّ dinamakan ha as-sakt yang ditambahkan di akhir kata ketika waqof (berhenti). Bukan dlomir هُوَ yang nashab. Huruf as-sakt ini dibahas pada babnya khusus. Atau seperti contoh:
هَلْ رَجَعْتُمْ؟
"Apakah kamu pulang?
إنَّـــهُ
"ya"
Jika هَـ itu adalah dlomir, maka tidak sinkron antara dlomir هُوَ yang kembali pada أَنْتُمْ
Huruf jawab إنَّ ini diambil dari inna dan saudaranya. Alasannya karena jawab dengan إنَّ ini berfungsi meng-iya-kan atau membenarkan, sedangkan 'membenarkan' dan taukid itu masih satu jenis.
6. لاَ dan كَلَّا
Merupakan huruf yang digunakan untuk menafyikan jawaban, artinya jawaban yang merupakan kebalikan dari pertanyaan. Dalam hal ini, berarti لاَ hampir semakna dengan huruf nafyi
Perbedaan لاَ dengan كَلَّا adalah: jika jawaban dengan كَلَّا mengandung unsur penolakan tegas
Umpama seseorang mengajak dan mendorong kita untuk melakukan kejelekan, kita jawab dengan huruf كَلَّا, berarti jawaban kita itu tegas, berbeda dengan لاَ
Ada juga huruf كَلَّا yang bermakna حَقًّا. Seperti:كَلَّا إنَّ الإنْسَانَ لَيَطْغَى أَنْ رَآهُ استَغْنَى. العلق: 6-7"Benar (memang), sesungguhnya manusia itu melampaui batas karena dia memandang dirinya serba kecukupan"
Itulah beberapa huruf jawab yakni huruf yang digunakan untuk menjawab pertanyaan yang ditanyakan dalam ilmu nahwu secara praktis. Semoga menambah wawasan kita semua
Jika ada hal yang mau ditanyakan, saya persilakan untuk berkomentar di kolom komentar.
Terima kasih dan mohon ma'af
Wassalamu'alaikum wr.
5 komentar
Terimakasih, sy senang sekali membaca blog antum.
Sy mw nanya, knp اي itu menurut sy lbh condong makna nya ke taukid ya ust?
Bukanya ada ف jawab jga ya ust?
Kalau ae, iya taukid
Yang dibahas di sini iy..
Kalau fa jawab yang dimaksud, adalah jawab dari syarat. Bukan kata untuk menyahut/menjawab pertanyaan
Mohon bantuan bagaimana dg jawaban ايوة dibaca aiwa... Apa perbedaan dg na'am....?