Perbedaan Amar Bis-Shigat dan Amar Bil-Adawat
Assalamu'alaikum wr.
Apa itu fi'il amar/amr?, apa perbedaan amr bis-shigat dan amr bil-adawat?, apa fungsinya masing-masing?, bagaimana cara membentuk amar bis-shighat dan amar bil-adawat?
Fi'il amar/amr adalah kata kerja bentuk perintah. Dalam bahasa Indonesia, kita tinggal menambahkan kata "lah" setelah kata kerja, atau dengan cara menambahkan tanda seru (!). Seperti: baca-lah, baca!. Amr seperti ini dalam bahasa Arab dinamai amar bis-shigat. Sedangkan jika kita menyuruh atau melarang seseorang melalui orang lain, seperti: "Hendaklah Zaed belajar!" (dikatakan pada Ahmad, umpamanya), maka dalam bahasa Arab, ini dinamai amar bil-adawat.
Semoga dengan contoh tersebut, ada sedikit gambaran tentang perbedaan dan fungsi kedua amar; bis-shighat dan bil-adawat....
Lalu, cara membentuk amar bis-shighat dan bil-adawat bagaimana?
1. Amar Bis-shighat
Ialah perintah secara langsung kepada orang yang ada di hadapan. Caranya adalah dengan menggunakan shighat atau bentuk fi'il amar. Mengenai amar bis-shighat ini, sudah saya bahas secara khusus dalam 4 cara termudah membentuk fi'il amar.
2. Amar Bil-adawat
Ialah perintah tidak langsung. Gambarannya seperti tadi, kita menitipkan pesan kepada si "A" yang berisi perintah untuk si "B". Cara membentuknya adalah: lam amar ditambah dengan fi'il mudlore untuk orang ketiga (ghaib), yakni dari dlomir (kata ganti) هُوَ sampai هُنَّ atau dengan menggunakan fa'il dari isim dhohir (selain kata ganti). Karena lam amar ini adalah termasuk amil jawazim, maka i'rob fi'il mudlore yang dimasukinya pun berubah menjadi jazm. Perhatikan contoh berikut:
لِــيَنْصُــرْ زَيْدٌ فَاطِمَةَ
"Hendaklah Zaed menolong Fatimah"
لِــتَنْصُــرْ هِنْدٌ خَالِدًا
"Hendaklah Hindun menolong Kholid"
لِــيَضْرِبْ
"Hendaklah dia (lk) memukul"
لِــيَضْرِبَا
"Hendaklah mereka berdua (lk) memukul"
لِــيَضْرِبُوْا
"Hendaklah mereka >2 (lk) memukul"
لِــتَضْرِبْ
"Hendaklah dia (pr) memukul"
لِــتَضْرِبَا
"Hendaklah mereka berdua (pr) memukul"
لِــيَضْرِبْنَ
"Hendaklah mereka >2 (pr) memukul"
Fi'il mudlore yang dimasuki dlomir هُمَا، هُمْ tanda i'robnya dengan membuang nun (hadzfu nun) karena merupakan bagian dari fi'il lima. Sedangkan fi'il mudlore yang dimasuki dlomir هُنَّ dan أَنْتُنَّ hukumnya mabni. Jadi secara i'rob tidak berubah, namun menempati i'rob, dalam pembahasan ini berarti menempati i'rob jazm karena dimasuki lam amr
Contoh dalam surat ath-Tolaq ayat 7:
لِــيُنْفِــقْ ذُوْ سَعَةٍ مِنْ سَعَتِهِ
"Hendaklah orang yang punya kelapangan mendermakan sebagian dari hartanya"
Sekali lagi, amar ini digunakan untuk menyuruh/melarang orang ketiga; orang yang dibicarakan
Tapi, lam amar ini juga bisa digunakan untuk dlomir mukhotob/yang diajak bicara (sekalipun sangat jarang karena sudah ada amar bissighat) dan dlomir mutakallim ma'al ghoir (pembicara bersama orang lain; kita/kami) yakni dlomir نَحْنُ. Seperti dalam firman Allah surat al-Ankabut ayat 12:
وَلْــنَحْمِــلْ خَطَايَاكُمْ
"Hendaknya kami menanggung dosa-dosa kalian"
Menyuruh atau melarang dari yang derajatnya rendah kepada yang lebih tinggi dinamakan do'a, maka lam amar atau لاَ yang digunakan untuk mencegah disebut sebagai haraf do'a sebagaimana dijelaskan dalam amil jawazim.
Nah sobat, itulah pembahasan yang singkat tentang makna amar, cara membentuknya, dan perbedaan amar bissighat juga bil-adawat. Semoga menambah wawasan kita semua.
Terima kasih dan mohon ma'af
Wassalamu'alaikum wr.
3 komentar
SANGAT BERMANFAAT BAGI SAYA ....TERIMAKASIH
Sama2, itulah yang diharapkan. Memberi manfaat bagi semuua pembaca
برك الله