Huruf Istiqbal

Macam-Macam Huruf Istiqbal

Assalamu'alaikum wr. wb.
Huruf istiqbal,- adalah huruf yang menyebabkan kata sesudahnya, dalam hal ini fiil, bermakna istiqbal, yakni 'akan' atau future dalam bahasa Inggris. Sedikit tahu dalam bahasa inggris, kalau ingin suatu verb (kata kerja) bermakna future, biasanya tinggal memakai tambahan kata 'will'. Nah, demikian juga dalam bahasa Arab, untuk merubah makna suatu fi'il (kata kerja) bisa dengan cara menambahkan huruf, huruf itulah yang dinamakan huruf istiqbal.
Lalu, apa saja yang termasuk huruf istiqbal itu?
Akan segera kita bahas dalam artikel dari blog nahwu-shorof  praktis ini
Huruf Istiqbal |shorofmudah.blogspot.com
Dalam jaami'ud duruus al-arobiyah, imam Musthafa al-Ghulaayainiy menyebutkan macam-macam huruf istiqbal sebagai berikut:
1. السِّيْنُ
2. سَوْفَ
3. نَوَاصِبُ الْمُضَارِعِ
4. لاَمُ الأَمْرِ
5. لاَ النَّاهِيَةِ
6. إنْ 
7. إذْمَا
Sayang seribu kali sayang, beliau tidak membahas semuanya secara rinci, hanya beberapa huruf saja yang dibahas beliau karena keunikannya. Beliau menjelaskan:

- السِّيْنُ dan سَوْفَ

Kedua huruf ini khusus bagi fi'il mudlore dan menyebabkan fi'il tersebut bermakna 'akan' (sitiqbal), yang padahal, fi'il mudlore itu maknanya bisa haal (sedang) dan bisa juga istiqbal (akan), nah setelah memakai kedua huruf ini, maka fi'il mudlore menjadi khusus bermakna istiqbal. Seperti:
سَعِيْدٌ سَــيَكْتُبُ
"Sa'id akan menulis"
Sedangkan jika dimasuki lam taukid (huruf taukid ini akan dibahas pada artikel selanjutnya, insyaallah), maka fi'il mudlore menjadi bermakna khusuu untuk menunjukkan waktu haal, sedang berlangsung / continuous. Seperti:
إنَّ سَعِيْدًا لَــيَكْتُبُ
"Sesungguhnya, Sa'id sedang menulis"
السِّيْنُ disebut huruf تَنْفِيْس atau تَوْسِيْعٌ (meluaskan). Alasannya karena merubah fi'il mudlore dari makna sempit yakni haal menjadi bermakna luas, yakni istiqbal. Demikian pula سَوْفَ, hanya saja سَوْفَ, masa 'akan'-nya lebih panjang daripada السِّيْنِ. Karena itulah سَوْفَ dinamai dengan: حَرْفُ التَّسْوِيْفِ. Contoh: 
سَــيَشِبُّ الْغُلاَمُ وَسَوْفَ يَشِيْخُ الْفَتَى 
"Seorang anak akan menjadi pemuda, dan seorang pemuda akan menjadi tua"
Kedua huruf; السين dan سَوْفَ wajib tersambung langsung dengan fi'ilnya (tidak boleh terpisah oleh kata lain)

- لاَ dan لَنْ

Jika Anda ingin membuat suatu fi'il bermakna istiqbal tapi nafyi (negatif), maka rubahlah huruf السين dengan huruf لاَ yang bermakna nafyi (an-nafiyah), dan سَوْفَ dengan huruf لَنْ (salah satu amil nawashib). Contoh:
لاَ أَنَامُ
"Saya tidak akan tidur"
Untuk menyatakan waktu yang akan datang namun dekat. Sedangkan untuk waktu yang lama, gunakanlah لَنْ, menjadi:
لَنْ أَنَامَ
"Saya tidak akan tidur"
Tidak boleh menggunakan سين dan سَوْفَ dengan لاَ dan لَنْ dalam satu kalimat. Jadi, tidak boleh:
سَــ لاَ أَنَامُ
atau:
سَوْفَ لَنْ أَنَامَ
Ini perbedaannya dengan bahasa Inggris, dalam Bahasa Inggris, jika menyatakan tidak untuk waktu yang akan datang, kita mesti menambahkan 'not'. Contoh:
I will not/willn't sleep
"Saya tidak akan tidur"
Nah itulah, sobat semuanya, yang dijelaskan oleh Imam Musthafa al-Ghulaayainiy dalam karya beliau Jaami'ud duruus al-Arobiyyah. Semoga ini menambah wawasan kita semua tentang bahasa Arab. Semoga dengan memahami seluk-beluk bahasa Arab, kita mampu memahami dua panduan agung yang diwariskan Nabi Muhammad SAW; al-Qur'an dan al-Hadits. Yang mana Nabi bersabda:
تَرَكْتُ فِيْكُمْ أَمْرَيْنِ لَنْ تَضِلُّ أَبَدًا مَا إنْ تَمَسَّكْتُمْ بِهِمَا: كِتَابَ اللهِ وَسُنَّةَ نَبِيِّهِ
"Telah aku tinggalkan dua hal bagi kalian. Jika kau berpegang teguh pada keduanya, maka kamu tidak akan tersesat (di perjalanan menuju Allah. dua hal itu) yakni kitabullah / al-Qur'an dan sunah nabi-Nya"
Terima kasih dan mohon ma'af
Wassalamu'alaikum wr. wb.

4 komentar