2 Huruf Tasybih dan Contohnya
Assalamu'alaikum wr
Tasybih itu seperti ungkapan: "Zaed seperti singa".
Dalam Bahasa Indonesia, tasybih berarti "menyerupakan/menumpamakan". Cara membuat tasybih itu sangatlah mudah, asal kita tahu huruf yang digunakan untuk tujuan ini. Apa saja huruf tasybih itu?
Berikut jawabannya
2 Huruf Tasybih
Huruf tasybih yang dimaksud imam Al-Ghulaayainiy adalah:
الْكَافُ
كَأَنَّ
Kedua huruf ini berfungsi untuk menyamakan atau mengumpamakan. Hanya saja ditinjau dari pengaruh i'rob pada kata setelahnya, kedua huruf ini berbeda. Jika الْكَافُ atau ك, ini dimasukkan dalam kategori huruf jarr/huruf khofadl. Sedangkan كَأَنَّ ini adalah termasuk saudara إنَّ atau إنَّ وَأَخَوَاتُهَا yang biasa masuk pada mubtada-khobar.
Perhatikan contoh penggunaan kedua huruf tersebut:
الْعِلْمُ كَــالنُّوْرِ
كَأَنَّ الْعِلْــمَ نُوْرٌ
"Ilmu itu laksana/bagaikan cahaya"
Dari kedua contoh tersebut bisa kita lihat:
Kata yang dimasuki كَ itu beri'rob khofadl/jarr, sedangkan kata yang dimasuki كَأَنَّ beri'rob nashab. Tapi baik كَ maupun كَأَنَّ sama-sama merupakan huruf yang berfungsi menyerupakan sesuatu dengan sesuatu yang lain dalam satu titik kesamaan. Dalam ilmu balaghah, titik persamaan itu dinamai dengan وَجْهُ الشِّبْهِ
Pembahasan tambahan tentang kedua huruf tasybih
- Terkadang, كَ ini digunakan untuk zaidah (tambahan) tapi berfungsi taukid (penguatan). Seperti dalam firman Allah SWT surat as-Syuraa ayat 11:
لَيْسَ كَــمِثْلِهِ شَيْئٌ
"Tak satupun yang seumpama-Nya (Allah)"
Yakni: لَيْسَ مِثْلَهُ شَيْئٌ
Terkadang bermakna عَلَى, seperti:
كُنْ كَــمَا أَنْتَ
"Jadilah dirimu sendiri"
Kalimat tersebut semakna dengan: كُنْ عَلَى مَا أنْتَ عَلَيْهِ
- كَأَنَّ berfungsi tasybih hanya jika khobarnya merupakan isim jaamid (bukan kata yang diambil dari tashrifan fi'il) seperti pada contoh di atas. Sedangkan jika bukan isim jamid (artinya kata tersebut merupakan bagian dari tashrifan fi'il baik itu isim fa'il, isim maf'ul ataupun fi'il itu sendiri) maka ia artinya tetap "seakan-akan / seperti" namun makna yang terkandung (substansi) kalimatnya menjadi beberapa tujuan (hal ini sebenarnya lebih pada pembahasan tentang ilmu rasa / balaghah):
a. Keragu-raguan (لِلشَّكِّ)
Contoh:
Perhatikan warnanya. Biru = Mubtada, Merah = Khobar
كَأَنَّ الْأَمْرَ وَاقِعٌ أَوْ وَقَعَ
"Sepertinya sesuatu itu sedang atau telah terjadi"
b. Dugaan kuat (لِلظَّّنِّ)
Contoh:
كَأَنَّ فِيْ نَفْسِكَ كَلَامًا
"Sepertinya (diduga kuat) ada ungkapan dalam dirimu"
c. Mengejek / mengolok (التَّهَكُّمُ)
Contoh:
كَأَنَّــكَ فَاهِمٌ
"seakan-akan kamu faham"
Kalau dalam bahasa sunda: "Jiga nu ngarti wae!". Itu kan mengandung cemoohan
d. Bermakna dekat (لِلتَّقْرِيْبِ)
Contoh:
كَأَنَّ الْمُسَافِرَ قَادِمٌ
"Kayaknya pejalan itu datang"
Maksudnya, sebentar lagi akan datang. Gambarannya: kita sedang menunggu kedatangan seseorang dari suatu tempat yang jarak dan waktu tempuhnya sudah kita ketahui, biasanya kita mengatakan: "Kayaknya, sebentar lagi dia akan datang".
Oke sobat Nahwu Shorof Praktis, itulah pembahasan tentang dua huruf tasybih dari kitab jaami'u ad-duruus al-'Arobiyah. Semoga menambah wawasan kita semua.
Terima kasih dan mohon ma'af
Terima kasih dan mohon ma'af
Wassalamu'alaikum wr.