Pembahasan Huruf-Huruf Taukid dan Contohnya Dalam Al-Qur'an
Assalamu'alaikum wr.
Masih merupakan serial huruf-huruf ma'aniy, kali ini tentang huruf taukid. Perbedaannya dengan taukid, pembahasan kali ini lebih luas cakupannya. Jika dalam taukid, kita mengenal 2 jenis taukid; taukid lafdhi dan taukid ma'nawi. Sedangkan pada artikel nahwu-shorof praktis kali ini yang dibahas khusus tentang huruf-huruf yang digunakan untuk memperkuat (taukid). Oke, mari kita bahasa satu persatu
Dalam kitab jaamiu ad-duruus al-'arobiyah, huruf-huruf taukid itu adalah:
1. إنَّ
2. أَنَّ
3. لاَمُ الإبْتِدَاءِ
4. نُونَا التَّوْكِيْدِ
5. اللَّامُ الَّتِي تَقَعُ فِيْ جَوَابِ الْقَسَمِ
6. قَدْ
Pembahasan tentang أنَّ dan إنَّ telah dibahas secara khusus pada babnya yaitu: إنَّ dan saudaranya. Adapun mengenai lam taukid, akan disatukan pembahasannya dengan pembahasan tentang beberapa lam (اللَّامَاتُ).
Jadi, dalam artikel ini pembahasannya dimulai dari huruf taukid: نُوْنَا التَّوْكِيْدِ
نُوْنَا التَّوْكِيْدِ
Yakni 2 nun taukid. Satu nun taukid tsaqilah (bertasydid), yang satunya lagi nun taukid khofifah (sukun). Contoh untuk keduanya terdapat dalam surat Yusuf ayat 32:
لَيَسْجُنَــنَّ وَلَيَكُوْنًا (لَيَكُوْنَنْ) مِنَ الصَّاغِرِيْنَ
"Niscaya dia akan dipenjarakan dan benar-benar (dia) akan menjadi orang yang hina"
Penulisan nun taukid khofifah boleh dengan tanwin (seperti pada contoh yang berwarna biru) atau dengan memakai nun sukun sebagaimana yang populer
Penggunaan dua nun taukid ini untuk fi'il-fi'il berikut:
1. Fi'il amar
Contoh:
اِضْرِبَــنَّ
اِضْرِبَــنْ
"Kamu (benar-benar) harus memukul"
2. Fi'il mudlore bermakna mustaqbal yang terletak setelah huruf tholab
Contoh:
لِنَجْتَهِدَنَّ / لِنَجْتَهِدَنْ وَلاَ نَتَكَاسَلَــنَّ/نَتَكَاسَلَــنْ
"Kita (benar-benar) harus rajin, dan jangan (sekali-kali) kita malas"
3. Fi'il mudlore yang menjadi syarat setelah إنْ yang di-taukid-i dengan مَا zaidah
Contoh dalam surat al-A'raf ayat 200:
وَإمَّا (وَإنْ مَا) يَنْزَغَــنَّــكَ مِنَ الشَّيْطَانِ نَزْغٌ فَاسْتَعِذْ بِاللهِ
"Dan jika syaitan datang menggodamu, maka berlindunglah kepada Allah"
4. Fi'il mudlore yang di-nafyikan dengan لاَ
Contoh dalam surat al-Anfal ayat 25:
وَاتَّقُوْا فِتْنَةً لاَ تُصِيْبَــنَّ الَّذِيْنَ ظَلَمُوْا مِنْكُمْ خَاصَّةً
"Takutlah kalian akan suatu fitnah (siksa/bencana) yang tidak hanya menimpa orang-orang dholim saja diantara kamu!"
5. Fi'il mudlore mutsbat(positif) yang bermakna mustaqbal (yang akan datang) sebagai jawab qosam
Contoh dalam surat al-Anbiya ayat 57:
وَتَاللهِ لَأَكِيْدَنَّ أَصْنَامِكُمْ
"Dan demi Allah, sungguh aku (benar-benar) akan melakukan tipu daya terhadap berhala-berhalamu..."
Memberi taukid pada fi'il mudlore mutsbat lagi mustaqbal ketika menjadi jawab qosam hukumnya wajib. Sedangkan jika manfiy (negatif) seperti: وَاللهِ لاَ أَفْعَلُ, atau bermakna haal (sedang terjadi) seperti: وَاللهِ لَتَفْعَلُهُ الآنَ itu tidak boleh memakai nun taukid
اللَّامُ الَّتِي تَقَعُ فِي جَوَابِ الْقَسَمِ
Ialah lam yang terletak sebagai jawab qosam (sumpah) dan memperkuat qosam tersebut. Seperti firman Allah dalam surat Yusuf ayat 91:
تَاللهِ لَــقَدْ آثَرَكَ اللهُ عَلَيْنَا
"Demi Allah, sungguh Allah telah memilihmu atas kami"
Kalimat لَقَدْ adalah jawab qosam yaitu dari lafad واللهِ
Terkadang juga, sebagai jawab dari qosam yang disembunyikan. Seperti dalam surat al-Ahzab ayat 21:
لَــقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ
"Sungguh, pada diri Rosulullah itu terdapat suritauladan yang baik"
Pembahasan lebih jauh tentang قَدْ
a. قَدْ ini bisa masuk pada fi'il madli dan fi'il mudlore yang mutashorrif (bisa ditashrif) yang positif (mutsbat) dan dalam fi'il mudlore disyaratkan tidak terdapat amil nawashib dan jawazim serta س dan سَوْفَ. Jadi, jangan dikatakan:
قَدْ لاَ يَذْهَبُ
atau
قَدْ لَنْ يَذْهَبَ
Namun dalam kasus ini, yakni قَدْ masuk pada لاَ, telah populer di kalangan penyair dan ulama kekinian (ulama zaman now, hehe). Tapi hal itu tidak diterima oleh sebagian ulama terdahulu. Hanya saja, قَدْ dalam kondisi ini adalah semakna dengan رُبَّمَا. Jadi ketika ada yang bicara, umpamanya:
قَدْ لاَ يَكُوْنُ
ini sama dengan:
رُبَّمَا لاَ يَكُوْنُ
b. Tidak boleh memisahkan قَدْ dengan fi'ilnya dengan pemisah apapun selain qosam. Alasannya: karena huruf قَدْ ini seperti bagian dari qosam. Adapun pemisahnya berupa qosam, maka hukumnya boleh. Seperti:
قَدْ وَاللهِ فَعَلْتُ
Adapun قَدْ itu sendiri, bisa masuk pada 2 fi'il, yaitu:
1. Pada Fi'il Madli
Ketika قَدْ masuk pada fi'il ini, terdapat beberapa makna yang dihasilkan:
- Bermakna تَحْقِيْق
Yakni kesungguhan/ kebenaran/ fakta. Contoh:
قَدْ حَضَرَ زَيْدٌ
"Sungguh Zaed telah hadir"
- Bermakna تَوَقُّع
Yakni peristiwa yang ditunggu dan akan terjadi dalam waktu dekat. Seperti:
قَدْ قَامَتِ الصَّلاَةُ
"Sholat (akan segera) berdiri (maksudnya: didirikan)"
- Bermakna تَقْرِيْبٌ
Ialah menunjukkan bahwa peristiwa yang telah terjadi itu tidak jauh dari waktu pelaku saat ini. Contoh:
قَدْ قُمْتُ بِالأَمْرِ
"Aku telah melaksanakan urusan itu (barusan)"
2. Pada Fi'il Mudlore
Jika قَدْ masuk pada fi'il mudlore, ada dua makna yang dihasilkan:
- Bermakna تَقْلِيْل
Yakni menunjukkan makna "terkadang/kadang-kadang". Contoh:
قَدْ يَصْدُقُ الْكَذُوْبُ وَقَدْ يَجُوْدُ الْبَخِيْلُ
"Terkadang, tukang bohong berkata jujur, dan (terkadang) orang pelit dermawan"
- Bermakna تَحْقِيْق tentunya dengan adanya indikasi
Seperti dalam an-Nur ayat 64:
قَدْ يَعْلَمُ مَا أَنْتُمْ عَلَيْهِ
"Sungguh, Allah mengetahui keadaanmu sekarang"
- Bermakna تَكْثِيْر
Yakni bermakna "sering/seringkali". Seperti dalam surat al-Baqoroh ayat 144:
قَدْ نَرَى تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِي السَّمَآءِ
"Kami sering melihat wajahmu menengadah ke langit (menunggu wahyu)..."
Dari rincian tersebut, bisa disimpulkan bahwa قَد bisa juga desebut huruf: تَحْقِيْق، تَقْلِيْل، تَوَقُّع، تَقْرِيْب atau huruf تَكْثِيْر dengan memperhatikan idnikasi yang ada pada kalimatnya.
Nah, Sobat, itulah pembahasan tentang huruf-huruf yang bermakna taukid. Sekaligus juga pembahasan yang panjang tentang قَدْ dan maknanya. Semoga bermanfaat. Mohon maaf atas segala kekurangan. Terima kasih
Wassalamu'alaikum wr.
Wassalamu'alaikum wr.
3 komentar
Jazakallaahu khairan tadz
Alhamdulillah..
Syukron